Kamis, 07 Desember 2017

MEMANTABKAN PENGHIJAUAN GUNUNG PENANGGUNGAN bersama PT. YAKULT INDONESIA PERSADA

MEMANTABKAN PENGHIJAUAN GUNUNG PENANGGUNGAN bersama PT. YAKULT INDONESIA PERSADA

Sosialisasi yang ke empat akhirnya terlaksana di barat laut Gunung Penanggungan / Pawitra tepatnya di Desa Seloliman Kec. Trawas Kab. Mojokerto.  Seharusnya sosialisasi yang ke empat ini di Desa Kunjorowesi Kec. Ngoro Mojokerto. Lagi-lagi kita terkendala situasi, selain musim hujan sudah datang, situasi wilayah sedang berkonflik dengan adanya tambang galian C atau tambang sirtu. Tak apalah, lain waktu kita akan melakukan kembali disana.
Ternyata, antusias warga Desa Seloliman luar biasa sangat meledak-ledak. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran, dan semangatnya untuk mempertajam dialog pasca sosialisasi.
Pada sosialisasi ini, PAS Lestari bersama PT. YAKULT menghadirkan narasumber lokal yang berkompeten menjelaskan dan mengajak warga lain untuk CINTA HUTAN. Beberapa narasumber adalah Mbah Dateng selaku pesanggem atau petani hutan, Pak Mukadi adalah pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta Mas M. Reza dari PT Yakult yang bertugas memberikan tambahan wawasan tentang kiprah PT Yakult dalam mendukung Pelestarian Alam dengan pendekatan peningkatan pendapatan petani penggarap. Walaupun tidak banyak yang bertanya dalam forum, semua wawasan menjadi bahan untuk menyemangati warga pinggiran hutan untuk CINTA HUTAN SETIAP HARI.  









Jumat, 17 November 2017

Kemah Alam dan Budaya

KEMAH ALAM DAN BUDAYA

LATAR BELAKANG
Kawasan Gunung Penanggungan atau sebutan lain Gunung Pawitra sebagian besar wilayahnya berada di Kabupaten Mojokerto dan sebagian lagi berada di Kabupaten Pasuruan.. Gunung Penanggungan / Pawitra adalah gunung Purba dengan ketinggian 1.600 m dpl.  Kata “PAWITRA” berasal dari Bahasa sansekerta yang artinya “SUCI”.
Kami meyakini bahwa kawasan gunung penangungan beserta hutan yang mengelilinginya adalah “TANDON AIR”. Hal ini dapat dibuktikan dengan sumber-sumber air yang keluar dari kaki gunung Penanggungan. Terdapat sumber air sebanyak 33 titik mata air yang tersebar di 4 (empat) penjuru mata angin.

Potensi sumberdaya alam dan potensi Budaya Gunung Penanggungan adalah :
a.      Hutan alam / lindung
b.      Hutan produksi
c.       Situs purbakala yang berada disepanjang lerengnya

PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang berpotensi merusak potensi sumberdaya alam dan budaya di Gunung Penanggungan adalah :
1.      Alih fungsi hutan lindung menjadi lahan tanaman musiman (ketela pohon, pisang, jahe, lombok, dll) oleh warga setempat,
2.      Perburuan satwa liar dihutan gunung Penanggungan,
3.      Jalur pendakian yang berpindah-pindah sehingga menciptakan jalur banjir baru,
4.      Sampah sisa kegiatan para pendaki,
5.      Jalur sepeda motor yang berpotensi menciptakan jalur banjir baru,
6.      Berkurangnya pepohonan endemik (gondang, ara/lo, bulu, kadutan, kluncing, dll) karena kegiatan pembabatan oleh warga setempat.
7.      Berkurangnya pepohonan produktif endemik (kemiri, kluwak, lerak, joho,Bendo dll) karena pembabatan dan perusakan.





TINDAKAN YANG DIPERLUKAN
Melalui kegiatan kemah alam dan budaya, tindakan yang perlu dan segera dilakukan adalah :
1.      Menggalang semangat generasi muda untuk terlibat secara langsung dalam upaya konservasi atau penghijauan secara rutin dan terus menerus,
2.      Menggalang keterlibatan para para pemerhati alam, pecinta alam agar ikut serta serius membangun kesadaran warga pinggiran hutan,
3.      Melakukan penyadaran warga pemanfaat hutan agar berperilaku cinta alam dan memanfaatkan hutan secara bijak dan lestari.

Kemah Alam dan Budaya menghadirkan generasi muda khususnya pelajar SMA atau sederajat, Pecinta alam, Seniman dan Budayawan. Semua pihak terkait agar bias berkumpul dan berfikir dalam rangka menjaga keberlanjutan alam dan mewujudkan tata kelola hutan yang lestari.

TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan Kemah Alam dan Budaya adalah :
1.      Memberikan pemahaman pada generasi muda dan pelajar tentang tata kelola hutan lindung yang lestari,
2.      Meningkatkan pengetahuan mengenai perlindungan ekosistem alam,
3.      Mengajak generasi muda dan pelajar untuk peduli terhadap alam semesta,
4.      Memberikan peluang dan kesempatan generasi muda dan pelajar dalam upaya pelestarian hutan lindung.

HASIL YANG DIHARAPKAN
Melalui kegiatan Kemah Alam dan Budaya, hasil yang ingin dicapai adalah :
1.      Menanamkan jiwa patriotisme generasi muda dan pelajar untuk bergerak dalam upaya perlindungan alam semesta,
2.      Menanamkan rasa peduli terhadap keseimbangan hutan lindung,
3.      Generasi muda dan pelajar siap bergerak dalam aksi penghijauan hutan lindung.

Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan Kemah Alam dan Budaya dilaksanakan pada :
Hari                 : Sabtu – Minggu
Tanggal          : 25 s/d 26 November 2017
Tempat           : Bumi Perkemahan candi Jolotundo



Kelompok Sasaran
Kegiatan Kemah Alam dan Budaya diikutioleh :
ü  Kelompok-kelompok pemuda
ü  Kelompok-kelompok pelajar SMA dan sederajat
ü  Kelompok-kelompok pemerhati alam dan budaya
Diwilayah Kecamatan Trawas, Ngoro, Pungging dan Mojosari serta wilayah Kabupaten Pasuruan dan Sidoarjo serta Surabaya.

Perkiraan jumlah peserta :
1.      Pramuka SMA dan sederajat sebanyak : 100 siswa,
wilayah Kec. Trawas, Ngoro, Pungging dan Ngoro Kab. Mojokerto
2.      Pecinta alam, seniman dan budayawan sebanyak : 30 orang,
3.      Panitia sebanyak : 30 orang
4.      Undangan Umum 30 Orang

Pelaksana Kegiatan
Kegiatan Kemah Alam dan Budaya dilaksanakan oleh :
Pawitra Airlangga Sakta / PAS Lestari, Organisasi yang bergerak dalam bidang Pelestarian Sumberdaya Alam dan Kebudayaan.
Sekretariat PAS Lestari : Kampung Budaya Erlangga Djoyo
Alamat: Dsn. Biting RT. 05 RW. 07 Ds. Seloliman-Trawas-Mojokerto

Bekerjasama dengan
1.      Perum Perhutani KPH Pasuruan
2.      Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto

Demikian permohonan naras umber ini disampaikan, atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

Ketua PAS Lestari




      MULYONO


Kamis, 09 November 2017

HIJAUNYA ALAM BERKUMANDANG

HIJAUNYA ALAM BERKUMANDANG

Tetap berkonsentrasi di kawasan hutan Gunung Penanggungan. Pas Lestari bersama PT YAKULT INDONESIA PERSADA menyambangi lereng Pawitra bagian utara. Tepatnya di Dusun Genting Desa Wotanmas Jedong Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Gunung purba bernama Pawitra sungguh indah jika dipandang dari utara khususnya kawasan Ngoro Industri Persada (NIP). Disepanjang kaki sampai lereng Nampak hijau, dan lebih keatas,mulai badan sampai puncak terlihat hijau saat musim hujan dan kuning saat kemarau. Itulah safana terbentang luas menyelimuti kawasan puncak Pawitra. Salah satu daya dukung kehidupan untuk kehidupan di lereng utara adalah : 1). Sumber Gapuro di Dusun Wotanmas Jedong, 2). Sumber Alas Segunting di atas Dusun Genting Desa Wotanmas Jedong. Sumber air ini menghidupi beberapa desa di bawahnya.
Bersama PT. YAKULT INDONESIA PERSADA, kami Pas Lestari mengajak selalu ingat dengan daya dukung kehidupan yang menghidupi kita. Tidak lain dan tidak bukan adalah HUTAN. Karena dengan adanya hutan, daya dukung keberlanjutan sumber air tetap terjaga untuk kehidupan.
Bersama PT.YAKULT INDONESIA PERSADA, kita kumandangkan hijaunya alam, hijaunya hutan, hijaunya gunung Penanggungan / Pawitra.
Seperti biasa, terlebih dahulu kita memperkenalkan lembaga, selanjutnya berbincang santai mengenai TATA KELOLA HUTAN LESTARI. Terjadi diskusi yang cukup hangat antara tim Pas Lestari dengan beberapa tokoh desa. Antara kegembiraan dan kekhawatiran.
Walaupun sebenarnya tata kelola hutan lestari bukanlah hal baru, namun menjadi menu baru bagi masyarakat pinggiran hutan.
Sambil menggelar panggung hiburan, kita galakkan cinta hutan setiap hari untuk keberlanjutan kehidupan. Kegiatan di tutup dengan atraksi kesenian tradisional pencak silat dan bantengan. Warga Dusun Genting antusias mengikuti kegiatan sampai selesai.
Terima kasih kepada Bapak Kepala Desa Wotanmas Jedong, Terima kasih kepada Bapak Kepala Dusun Genting, Terima kasih pada MUSPIKA Kecamatan Ngoro dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Dusun Genting.







         

Rabu, 25 Oktober 2017

ANJANGSANA BERSAMA BU DIANA

BERSAMA BU DIANA, KAMI BER ANJANGSANA

Bu Diana adalah salah satu Tim penyuluh yang selalu setia berjalan bersama PAS Lestari mengitari kaki Gunung Penanggungan / Pawitra. Bu Diana ditemani oleh Pak Reza yang sama-sama setia berkeliling bersama kami. Tim Penyuluh dari PT YAKULT INDONESIA PERSADA bersama mobil penyuluhannya selalu mengikuti kemana PAS Lestari manggung dengan music dan kesenian bantengan. Tak ketinggalan Pak Eko Ramadhani ikut serta mengawal kegiatan kami.
Kali ini, kami kami datang anjangsana di Desa Kedungudi yang persis berada di lereng barat gunung Penanggungan / Pawitra. Seperti biasa, selepas maghrib,mobil penyuluhan Yakult sudh diserbu warga. Antusiasme warga Desa Kedungudi benar-benar luar biasa. Bapak, Ibu, Remaja dan Ank-anak antri bergiliran masuk dalam mobil penyuluhan.
Karang Taruna Desa Kedungudi meminjami Tim Penyuluh dengan lapangan voli yang lumayan buat berekpresi. Dengan diiringi lagu-lagu regae, kami sama-sama sibuk berkegiatan.
Yang menarik adalah : adanya kolaborasi antara kami dengan warga setempat. Sehingga benar-benar terlihat keakraban dan persahabatan yang luar biasa.
Demikian halnya dengan keterangan mengenai tata kelola hutan lindung, warga tani hutan menyimak dengan serius semua pemaparan dari kami. Bahkan selepas acaraberakhir, diskusi terus bersambung sampai tengah malam.
Semua ini tidak lepas dari dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Desa Kedungudi yang sangat terbuka memfasilitasi kegiatan penyuluhan ini.
Terima kasih pada Bapak Kepala Desa (Bapak Susilo Hadi), terima kasih pada Bapak Langgeng (Sekdes), terima kasih pada Mbak Kus (Perangkat), pada Linmas dan sahabat-sahabat Karang Taruna Desa Kedungudi.

Tak ketinggalan, terima kasih pada PT YAKULT INDONESIA PERSADA





Kamis, 12 Oktober 2017

PENYULUHAN DI DESA DUYUNG

BERKELILING DI KAKI GUNUNG PENANGGUNGAN

PAS Lestari bersama PT. YAKULT INDONESIA PERSADA bersepakat untuk berkeliling di sepanjang kaki gunung Penanggungan. Bukan hanya sekedar berkeliling, akan tetapi kami mengajak pada seluruh warga, seluruh masyarakat desa, seluruh generasi untuk “CINTA ALAM SETIAP HARI”.
Berkeliling pada 4 penjuru mata angin gunung Penanggungan di dua kecamatan wilayah Kabupaten Mojokerto. Nama lain dari gunung Penanggungan adalah gunung Pawitra.
Di sepanjang lerengnya terdapat hutan lindung dan hutan produksi seluas 600 hektar yang mengelilinginya.
Ide dasar yang melatar belakangi gagasan kampanye cinta hutan setiap hari di 4 penjuru mata angin gunung Pawitra adalah :
Pelestarian sumber air kaki Pawitra. Sebanyak 33 titik sumber air. Sumber-sumber air bermanfaat bagi kegiatan masyarakat ; air minum, air pertanian dan industry khususnya di Ngoro Industry persada (NIP) Kabupaten Mojokerto.
Rawan longsor yang cukup tinggi. Karena banyak terdapat lereng-lereng terjal. Sementara desa-desa penyangga selaku daerah penyangga banyak terdapat pertambangan sirtu baik yang legal maupun tradisional.
Jadwal keliling kita mulai dari wilayah Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto yaitu Desa Duyung Kecamatan Trawas.
Ada 2 tim penyuluhan yang terlibat yaitu :
Tim PAS Lestari, dan
Tim marketing PT Yakult Indonesia Persada Jawa Timur
Kegiatan pertama di Desa Duyung Kecamatan Trawas Kab. Mojokerto dilaksanakan pada :  
Hari Minggu, 24 September 2017.
Waktu kegiatan mulai pukul 17.00 – 21.00
Tanggapan masyarakat Desa Duyung :
Warga senang mendapatkan keterangan mengenai perhutanan sosial
Warga antusias mengikuti penyuluhan minuman kesehatan dari Tim Yakult.











Senin, 02 Oktober 2017

Kerjasama Program PAS Lestari bersama PT YAKULT INDONESIA PERSADA

MENYATAKAN KOMITMEN KERJASAMA

Setelah berbagai proses telah dilaksanakan, akhirnya sampai pada sebuah hal penting sebagai tanda komitmen bersama dalam melaksanakan program konservasi alam.
PT YAKULT INDONESIA PERSADA menyatakan komitmennya untuk mendukung program konservasi alam yang dilaksanakan oleh PAS Lestari.
Dengan segala kekuatan dan kelemahannya, PAS Lestari siap menerima tantangan pelaksanaan program konservasi alam di kawasan Gunung Penanggungan Kabupaten Mojokerto.
Akhirnya berbagai rangkaian kegiatan bisa tertuang dengan lengkap dalam sebuah berita acara Memorandum of Understanding (MoU). Penandatanganan dilakukan antara PT YAKULT INDONESIA PERSADA dengan PAS Lestari. PT YAKULT diwakili oleh Presiden Direktur (SANAE UENO) dan Wakil Presiden Direktur (HIROYUKI KAWADA). Sedangkan dari PAS Lestari diwakili oleh Diretur (MULYONO).
Secara umum, rapat dan presentasi sebelum penandatangan MoU berjalan dengan baik dan kedua belah pihak saling menerima segala persyaratan yang berlaku dalam perjanjian kerjasama program ini.
Adapun poin-poin program yang tertuang dalam kesepakatan sebagai berikut :
Tahap I
1.      Penyuluhan Keliling
2.      Kemah konservasi alam dan budaya
3.      Pembibitan tanaman hutan lindung
Tahap II
1.      Pembibitan tanaman produktif agroforestry
2.      Pelatihan budaya tanaman kopi
3.      Pelatihan pembuatan pupuk organic
4.      Penanaman tanaman hutan lindung
5.      Penanaman tanaman produktif agroforestry
6.      Penanaman tanaman hutan di NIP
Tahap III
1.      Penyulaman dan perawatan tanaman hutan lindung
2.      Penyulaman dan perawatan tanaman produktif agroforestry
3.      Penyulaman dan perawatan tanaman hutan NIP
4.      Evaluasi dan laporan akhir

Akhirnya poin-poin ini disepakati oleh kedua belah pihak antara PAS Lestari dan PT YAKULT INDONESIA PERSADA.

Ada hal lain yang perlu kami ungkap yaitu pengalaman personel PAS Lestari berangkat menuju Jakarta untuk melaksanakan tanda tangan MoU. Pengalaman pertama pertama masuk bandara, pengalaman naik pesawat dan pengalaman pertama menginjakkan kaki di Ibu kota Jakarta.
Dijemput oleh Bapak Murjoko di bandara Suta, dikantor PT YAKULT disambut oleh Bapak Zulkarnain. Diajak makan siang terlebih dulu. Setelah itu kita mencari tempat merokok diluar gedung. Naik lift juga pertama kali. Disuguhi kopi kota, tak terasa sehingga harus mencari kopi ndeso / kopi ala desa.
Setelah terasa segar dengan menyeruput kopi desa, kita naik lift lagi menuju ruangan utama untuk bertemu dengan Direktur dan Wakil Direktur. Melaksanakan prosesi tanda tangan dan langsung disambung dengan ramah tamah.
Sebelum kami dikembalikan ke Bandara Halim oleh Pak Murjoko, terlebih dulu kita rapat dengan tim CSR PT YAKULT yang dipimpin oleh Bapak Zulkarnain. Sebelum boarding, kita menyempatkan diri untuk ngopi dulu. Dan akhirnya kita terbang lagi menuju Juanda, naik pesawat lagi, pengalaman kedua lagi.

Semoga perjalanan program ini sesuai dengan harapan kita semua, harapan alam dan harapan masyarakat.