MENYATAKAN DIRI SEBAGAI LASKAR ALAM
NUSANTARA,,,,,, begitu indah untuk diucapkan. Begitu semangat saya mengutarakan. Begitu
enaknya kata ini didengarkan. Rasa salut dan salam hormat siang malam, lahir
dan batin saya haturkan pada para pendiri bangsa. Kami semua jadi penghuni
tolol bukan karena kita melupakan karya budaya mu wahai para pendiri bangsa. Kita
jadi rakyat goblok karena penerusmu wahai para pendiri bangsa.
NUSANTARA ,,,,,,, begitu nikmatnya untuk dikatakan.
Begitu manis untuk dikenang. Salam hormatku untukmu para pendiri bangsa. Kita
menjadi generasi plonga plongo bukan salah para pendiri bangsa. Orang tua kami
sudah amanah merawat dan membesarkan serta mendewasakan. Orang tua saya Bapak
dan Mak saya berwasiat ; sekolao nak cek iso moco lan nulis. Ucapan bapak dan
mak saya laksanakan dengan sungguh-sungguh.
Lalu ,,,,, Apa yang terjadi ,,,,,,. Bener kata bapak
dan makku setelah sekian tahun saya sekolah. TERNYATA BENAR, saya hanya bisa
baca dan tulis. Tidak ada pelajaran budi pekerti, tidak ada pendidikan moral,
tidak ada pendidikan spiritual. Bahkan tidak ada pendidikan sejarah negeriku.
NUSANTARA ,,,,, saya adalah generasi kowah kowoh. Mau
tak mau kau harus menerima kenyataan ini. Saya tidak pernah mendapatkan
pendidikan politik, tiba-tiba saat usiaku 17 tahun, saya mendapat undangan
nyoblos. Saya tidak pernah dikenalkan pada dunia politik, siaran berita radio,
koran dan tv hanya berisi aktor politik. Siaran berita soal panggung sandiwara
politik. Saya tidak tahu bagaimana negeriku ini berdiri, untuk apa didirikan,
untuk siapa didirikan, siapa yang menyuruh mendirikan. Saya benar-benar tidak
tahu. Negeriku katanya dijajah belanda tiga setengah abad, negeriku ini juga
pernah dijajah jepang selama tiga setengah tahun. Sekarang dijajah siapa lagi?
Berapa tahun?.
NUSANTARA ,,,,, adalah sebuah negeri yang luas. Hutan
juga begitu luas, tambang juga luar biasa melimpah. Tambang besi, tambang
timah, tambang tembaga dan tambang emas. Hutan ditebangi puluhan tahun, tambang
di eksploitasi puluhan tahun. Bumi yang begitu luas, menghasilkan pangan yang
luar biasa banyak, luar biasa melimpah. Penduduk negeri ini mayoritas petani,
mayoritas pelaut. Pabrik-pabrik tiap hari berdiri. Lantas kemana hasilnya,
lantas dibawa siapa hasilnya. Seharusnya seluruh warga negeriku ini sudah kaya
raya semua. Hutan sudah ditebangi, sampai banjir dan longsor. Bumi sudah tidak
karu-karuan karena penambangan. La kok belum kaya juga? Apa yang salah, dimana
kesalahannya?. Jangan-jangan negeri kita ada penjajah lagi, jangan-jangan
negeri kita pura-pura merdeka. Atau jangan-jangan negeri kita banyak setan nya.
Jangan-jangan penuh dengan setan gundul yang suka nuyul, atau setan gondrong
yang suka nggarong.
NUSANTARA ,,,,,,, saya membayangkan betapa semangatnya
bersekolah, menimba ilmu setinggi tingginya. Karena sekolah gratis, pendidikan
gratis. Saya membayangkan menjadi insan-insan yang sehat jiwa dan raga. Karena
pengobatan gratis. Saya membayangkan bisa ber kreasi, mengasah keterampilan,
membuat karya ilmiah, terbang menembus angkasa, berlayar menjelajahi bumi.
Semuanya difasilitasi Negara. Uang hasil tambang untuk kesejahteraan rakyatnya,
uang hasil hutan untuk kesejahteraan rakyatnya, uang hasil panen untuk
kesejahteraan rakyatnya. Seandainya,,, sak embane,,, andai kata,,, jikalau,,,
Ternyata, tidak seindah yang kubayangkan. Hutan rusak,
alam rusak bersamaan dengan rusaknya moral dan perilaku manusia. Hutan berubah
jadi gundul, seperti setan gundul. Longsor, banjir menjadi hiasan hidup saat
musim hujan. Kering, perebutan air, sawah puso, gagal panen menjadi hiasan saat
musim kemarau. Kebakaran hutan susah dipadamkan karena kekurangan air,
kebakaran lahan susah dipadamkan karana susah mencari air, kekurangan pasokan
listrik karena krisis air. Inilah bencana alam, inilah yang dinamakan bencana
alam. Kalau sudah begini,,, kita bisa apa? Kita mampu apa? Apakah berharap pada
Tuhan? Apakah minta tolong Tuhan? Apakah pasrah pada Tuhan?
NUSANTARA,,, saya adalah manusia tolol yang tidak
pernah sadar diri. Seperti cukong-cukong kayu, seperti tikus-tikus kantor,
tikus-tikus proyek. Membabat hutan tanpa permisi pada Tuhan. Giliran kena
bencana, memohon pertolongan Tuhan. Sama halnya para koruptor, giliran
tertangkap bisa-bisanya minta tolong Tuhan. Enak tenan lambemu kalau berucap,,,
jangan asal njeplak wong !!!
NUSANTARA,,, sengaja kritik ini ku ucapkan. Bukan
hanya sekedar mengkritik pada orang-orang yang telah menghambat kemerdekaan
negeri. Semata mengingatkan diriku agar tidak seperti yang para perusak alam
lakukan. Semata mengingatkan diriku agar tidak seperti perilaku koruptor yang
menyelewengkan uang negara untuk menggendutkan perutnya sendiri.
Saya adalah penghuni nusantara, yang tak akan pernah
tinggal diam negeriku digerogoti oleh kebodohan, ketololan penghuninya. Saya
adalah rakyat jelata penghuni nusantara yang akan terus menggeliat. Saya rakyat
jelata akan terus bergerak dan bergerak tiada patah semangat.