Kamis, 23 Februari 2017

BANGUNAN LIAR MAKIN MARAK DIHUTAN LINDUNG G. PENANGGUNGAN

BANGUNAN LIAR SEMAKIN MARAK DI HUTAN LINDUNG GUNUNG PENANGGUNGAN

Patirtan Candi Jolotundo berada dalam kawasan hutan lindung Gunung Penanggungan di wilayah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Seiring dengan semakin majunya pariwisata di Gunung Penanggungan dan Candi Jolotundo, keadaan hutan lindung semakin mengkhawatirkan.
Penjarahan hutan sejak tahun 1999 tetap berlangsung sampai sekarang. Alih fungsi hutan lindung menjadi tanaman palawija terus menerus sampai sekarang.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah :
1.      Lahan-lahan garapan dalam hutan lindung berpindah tangan pada orang-orang kaya di Surabaya dan Sidoarjo
2.      Maraknya bangunan permanen dalah hutan lindung sekitar candi Jolotundo.
Jika ini dibiarkan, maka kerusakan alam hutan lindung semakin menakutkan.
3.      Terdapat banyak jalur-jalur sepeda motor trail / arena motocross liar dan semakin hari semakin marak
4.      Terdapat jalur mobil offroad dihutan lindung Candi Jolotundo yang juga liar

Untuk itu, kami berharap pada pemangku kepentingan agar segera menghentikan pembangunan. Agar segera membongkar bangunan-bangunan liar yang ada dalam hutan lindung Gunung Penanggungan khususnya sekitar candi Jolotundo.


Berikut kami lampirkan foto-foto kejadian dan foto situasi terkini







Rabu, 22 Februari 2017

Puisi alam "ASA DI BUMI"

Kami kirimkan puisi yang menceritakan tentang air. Kami beranggapan bahwa air adalah bagian hidup seluruh makhluk.
Semoga puisi ini bisa menjadi perenungan untuk kita semua.

ASA DI BUMI

Air mengalir
Dari hulu sampai kehilir
Tanah dan batu-batu
Berbasah menyanyikan rindu
Ikan diseribu sungai
Pohon-pohon dipegunungan membujur
Berkibas salam kebebasan
Di bumi ini kita adalah satu
Dimana air berbagi atas kehidupan
Karena hidup addalah hak segala makhluk
Ditanah cacing dan renik berkeriyapan
Dilautan nelayan berdendang menyonsong gelombang
Air mengalir dari hulu sampai ke hilir
Hulu yang ber  ibu
Hilir yang menumpu
Tanah-tanah mereguknya
Berbagi pada akar, pohon, dahan, ranting dan daun
Melampiaskan dahaga
Air…..
Di mana airmu ?
Dimana airku ?
Dimana air kita ?
Airmu kutunggu dan kurindu


Air ku
Bagai perawan pesolek yang malu-malu
Air kita
Melenggang gontai tak sampai-sampai
Karena hutan kita
Telah di babat setan-setan gundul, air kita mandul tak mengandung
Belantara tinggal secuil harapan
Kita berbuat apa ?
Air mengalir dari hulu tak pernah ku tahu
Sampai hilir tak pernah ter pikir
Air hilang, kapan lagi dia datang ?
Air datang menerjang papan kehidupan
Tangis dan jerit, mengoyak terbirit-birit
Airmu kutunggu diatas batu-batu bisu
Sungai-sungai kering kerontang
Bagaikan tanah retak
Jadi pundi-pundi melompong
Air mu kutunggu dibumi pemangku kehidupan
Sambil ku ketuk pintu di setiap hati
Dengan gemetar, darah terbakar
Ku tebar Tanya…..?

Siapa yang salah ?????