Selasa, 13 September 2016

Mendengarkan Suara Alam adalah sebuah PERENUNGAN

MENDENGARKAN SUARA ALAM
Adalah sebuah perenungan yang patut untuk disimak

Saudaraku semua sebangsa dan setanah air
Bukan maksud saya untuk berkhotbah atau memberikan kuliah pada saudara semua.
Saudara semua tahu siapa saya, saudara semua sudah paham siapa saya. Kita semua sama, kita semua juga sadar kalau saya, anda dan kita semua bukan orang baik. Tidak ada jeleknya jika pada kesempatan baik ini, kita berbagi sesuatu yang seharusnya kita bagikan. Tidak ada salahnya jika kesempatan baik ini kita manfaatkan untuk sharing, tukar ilmu, tukar wawasan dan bertukar berbagai hal. Dan tidak ada jeleknya kita berbicara yang baik-baik agar menghasilkan kebaikan.
Saudara semua sebangsa, sekampung, setanah dan seair
Seiring dengan bertambahnya usia, seiring pula dengan bertambahnya umur bumi yang kita pijak ini. Saya tidak akan mengupas soal perbedaan antara tua dan dewasa. Karena itu memyangkut soal kepribadian. Alangkah baiknya jika kita mengulas media hidup kita, kita ngrasani sarana kita untuk hidup. Yaitu yang bernama bumi dan alam semesta serta segala fenomena alamnya.
Saudara semua sekampung sepenanggungan
Kampanye soal bumi, teriak-teriak soal alam, berkoar-koar soal pelestarian, ceramah soal kebudayaan adalah visi dan misi PAS Lestari. Lembaga PAS Lestari wajib melakukan hal tersebut diatas. Saya selaku pengemban tugas republic PAS Lestari harus terus menerus menyuarakan dan terus menerus beraksi sekecil apapun. Baik soal alam semesta dan kebudayaan nya.
Untuk itu maklumilah kawan,
Kalau tiba-tiba saya datang dan langsung berkoar-koar soal kebudayaan
Harap maklum,
Kalau tiba-tiba saya muncul tanpa diundang dan langsung berkumandang soal pelestarian alam
Perilaku gila yang sedang saya perankan ini adalah sebuah tuntutan dari Negara republic PAS Lestari Seloliman. Lelaku gendeng iki gak digae-gae dolor, iki mono bagian dari strategi lembaga republic PAS Lestari. Oleh karena saya ini kedapuk pengurus, mau tidak mau harus memeras otak, memeras tenaga dan pikiran, demi sebuah cita-cita agung yang bernama konservasi hutan, perlindungan sumber air, konservasi resapan, konservasi DAS, agroforestry, pembibitan, perawatan tanaman hutan dan pengembangan kebudayaan, pelestarian kesejarahan serta segala kelengkapannya. Yang asalnya tidak tahu, harus tahu, yang asalnya tidak berjaringan menjadi wajib berkolaborasi.
Saudara ku
Pada hari bumi tanggal 22 juli beberapa bulan lalu ditahun ini, Lembaga PAS Lestari menjalankan aksi kecil. Saya mengangkat tema soal cinta air, tanah dan hutan. Saya beserta para pengikut setia republic PAS Lestari mengumandangkan, mengingatkan pada khalayak ramai soal kelestarian dan soal keberlanjutan. Ojok mek ngoyoh ambek ngeseng tok orep gek jagad raya iki. Jangan hanya sekedar kencing dan buang hajat saja ! inilah pesan yang kami sampaikan pada khalayak umum.
Saya paham betul kondisi kita. Saya faham bagaimana kondisi saya, kondisi kawan-kawan, kondisi masyarakat negeri kita. Kita semua tidak pernah mendapat pelajaran soal cinta terhadap hutan, cinta terhadap tanah, cinta terhadap air. Yang kita pelajari semasa sekolah hanyalah Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial. Hanya pengetahuan saja dolor, mek kaweroh tok. Bukan pelajaran pengertian, bukan pelajaran pemahaman dan bukan pelajaran kecintaan. Dudu ajaran pangerten. Oleh karena itu, wajar kalau terkadang kita tidak paham pentingnya ideology. Mumpung kita semua masih punya kesempatan untuk mendalami apa itu ideology, mari bersama republic PAS Lestari kita dalami, kita salami dan kita pahami.
Pada tanggal 26 Januari 2010, di kampung kita telah terjadi bencana alam berupa banjir bandang.  Curah jero bajir lumpur, curah jero banjir batu. Jalan antar kampung putus, jaringan listrik putus, pipa air minum putus, pohon-pohon tumbang, sawah terisi pasir. Kerugian yang dirasakan oleh warga sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) curah jero cukup tinggi. Untungnya tidak terlalu dirasakan. Apa yang terjadi? Dampaknya adalah : Curah jero semakin jero, curah jero semakin lebar, curah jero semakin curam. Apakah kita ingat kalau bulan juli, agustus dan September 1996 negara panen kayu mahoni disekitar pusat longsor? Karena kita tidak dikenalkan dengan pelajaran analisa, karena kita tidak pernah diajarkan dengan ilmu tela’ah kritis. Tentu saja kita tidak memikirkan sumber permasalahanya. Karena tidak kita pikirkan, maka kita tidak menelusuri sebab musababnya, karena kita tidak perhatian, kita tidak akan mencari akar permasalahannya. Cekak cingkrange, awak dewe iki hanya cukup puas dengan kabar kalau januari itu curah hujan tinggi, atau puncak musim hujan. Cekak cingkrange, awak dewe iki cukup adem dengan ceramah, ini peringatan dari Tuhan kepada makhluknya. Cekak cingkrange awak dewe cukup ayem dihibur oleh para cerdik pandai, oleh para ahli tafsir mimpi, longsor iki mono kerono obae ulo nogo topo, iki mono ulo nogo mudun gunung.
Inilah salah satu alasan saya dan beberapa teman mendirikan lembaga PAS Lestari. Inilah salah satu latar belakang berdirinya PAS Lestari. Melihat, mendengar, menelusuri, mengkaji, merumuskan, beraksi dan menjaga keberlangsungan. Walaupun hanya kecil sekali, walaupun hanya sedikit sekali, walaupun tidak terlalu berarti.
Kalau kita bisa kritis terhadap perubahan, maka kita akan tahu kalau di beberapa candi diatas sana, dilereng pawitra. Telah terjadi penyimpangan sejarah, telah terjadi penyelewengan sejarah. Budaya leluhur bangsa kita, sejarah cikal bakal berdirinya negeri kita telah dibelok-belokkan oleh orang-orang gila, orang-orang gendeng pengakuan, orang-orang yang tanggungjawab hidpnya tipis, orang-orang yang perlu dipertanyakan eksistensinya. Dibeberapa lempeng candi, samar-samar terdapat logo menyerupai logo kerajaan majapahit.
Padahal bukan dulur ,!  Itu tipu muslihat dulur! itu adalah logo organisasi tetangga. Ngeri sekali!!!. Logo adalah lambang, lambang adalah identitas. La, kalau logo sudah menyimpang, apakah identitas juga ikut menyimpang? Sudah pasti menclek dulur !!!. Kalau anda penasaran, kapan-apan kita muncak bareng dan kita saksikan bareng cikal bakal kemenclekan dan kemelencengan generasi mendatang.       
Ini lah salah satu alasan kenapa PAS Lestari berdiri. Kita harus meluruskan. Tidak boleh ada pembelokan, tidak boleh ada penyusupan sejarah, tidak boleh ada pergantian sejarah, tidak boleh ada degradasi sejarah.
Saudara-saudara,
Silahkan saja ada degradasi moral, silahkan saja ada degradasi social. Karena mungkin saja modernisasi butuh bukti. Mungkin saja kemajuan teknologi butuh perubahan moral.
Ekosistem alam semesta ini harus tetap seimbang, kelestarian hutan harus tetap berkelanjutan, sejarah harus lurus, kebudayaan harus tetap.
Saudaraku,
Mari bersama-sama PAS Lestari, kita komit menjaga alam semesta. Disela kesibukan pribadi, kita sempatkan sesaat untuk berbuat untuk alam. Disela mencari makan, kita sempatkan untuk berbuat. Disela mencari uang, kita sempatkan untuk berbuat. Saya selaku ketua dan atas nama pengurus, membuka peluang seluasnya, selebar-lebarnya buat saudaraku semua. Mari kita sediakan waktu untuk diskusi, untuk jagongan, untuk menyusun aksi, untuk merumuskan sesuatu, untuk memahami alam, untuk memikirkan hutan, untuk beraksi. Sekecil apapun, sesingkat apapun, yang penting bermanfaat dan yang penting bermakna.

Demikian sekilas perenungan yang patut untuk direnugkan. Semoga perenungan ini menggugah semangat kita, semoga perenungan yang singkat ini membawa alam kesadaran kita yang asalanya tidak tahu menjadi tahu, yang asalnya tidak mengerti menjadi paham.
Dan saya ucapkan terima kasih atas segala atensi dan perhatian saudara semua, sampai bertemu kembali di waktu dan gelombang yang sama, tetap semangat membangun negeri bersama republic PAS Lestari.

Oleh DIrektur PAS Lestari

MULYONO
10 September 2016






Tidak ada komentar:

Posting Komentar