Kamis, 15 September 2016

SYAIR UNTUK BUMI

SYAIR UNTUK BUMI

Bumi  adalah seorang ibu yang murah hati,
Dia menyediakan makanan melimpah untuk anak-anaknya
Tak peduli, apakah anaknya seorang maling ataupun priyayi
Walau semakin renta, dia tetap bertahan dalam asa

Bumiku,
Andai kau dapat bicara
Polusi, Banjir, illegal loging,
Pencemaran laut, limbah, bencana alam,
Semua adalah ulah kami para manusia
Eeealaaah,,,, manusiaaaa,,,,, manusiaaaaa,,,, elek tenaaaan kelakuanmu,
Elek tenan kelakuan sampean !

Tangan nakal merusak ekosistem yang telah tercipta
Polusi udara yang tak lagi sehat
Karena sampah dimana-mana
Dari tahun ketahun hutan mu kami eksploitasi
Dari hari kehari luasnya semakin berkurang
Paru-parumu kami rusak

Lapisan ozon sedikit demi sedikit semakin lebar
gleser pun terjadi di kedua kutubmu
dari hari kehari air bersih semakin sulit untuk didapatkan
Lihat manusia yang kekurangan
Sedangkan ada manusia yang berlebihan tapi mensia-siakan
Lagi-lagi karena ulah manusia yang serakah
Eeealaaah,,,,manusiaaaa,,,,, manusiaaaaa,,,, elek tenaaaan kelakuanmu
Elek sekali kelakuan anda !

Bumiku,
Andai kau dapat bicara
Tapi kau tetap diam
hanya gestur yang kau tampakkan
Alam tak lagi bersahabat
Saat kau memuntahkan isi perut mu
membuat kami lari kocar-kacir
Manusia lari terbirit-birit, Manungso lari tunggang-langgang gak karuan
Saat kau menggeser badan mu sedikit saja
Manusia miber seperti kapas yang berhamburan dan
Habitat manusia merintih, bengok-bengok, ruwet, semrawut minta tolong sana sini
Apakah manusia tahu, bahwa alam sedang mengingatkan ?
Eeealaaah,,,,manusiaaaa,,,,, manusiaaaaa,,,, sek gak ngerti aeeee,,,,,
Yok opoooo, manusia iki
Terima Kasih bumi
Ku haturkan terima kasih
Kau masih mau menampung kami di usiamu yang sudah renta ini
manusia-manusia yang tak tahu diri ini masih tetap kau terima
kau masih menyediakan kebutuhan untuk kami
heeeee, para manusiaa,,,??? Sudahkah hari ini kalian berterima kasih,,,,,
Kalau belum,,, segeralah,,, ucapkan terima kasih
Mumpung dorong kuwalat bumi

Tuhan sungguh amat sangat baik menciptakan bumi untuk kami
Tuhan sungguh amat sayang pada kita si penghuni bumi
Walaupun kami sang manusia ini kadang Cuma ngiseng dan ngoyoh tok
Tetap saja di sayangi oleh tuhan
heeeee, para manusiaa,,,??? Sudahkah hari ini kalian berterima kasih pada Tuhan,,,,,
heeeee, para manusiaa,,,??? Sudahkah hari ini kalian sujud syukur pada Tuhan,,,,,
Kalau belum,,, segeralah,,, ucapkan terima kasih
Kalau belum,,, segeralah,,, bersujud dan bersyukur
Mumpung dorong kena laknat

Percayalah Tuhan,,,
Walaupun kami seolah gagah berani, walaupun kami seolah kebal
Dibacok mlorok, dibedil minsel, ditumbak lakak-lakak
Walaupun kami suka menteng kelek, pleta-plete, pengkerak-pengkerik
Walaupun brengos kami njlaprang koyok pikulan
Tetap saja, Kau kasih longsor sedikit, Kau kasih banjir sedikit,
kau kasih wabah sedikit saja
Ampuuuun,,,,lumpuuuh, loyo, nangis ngglolo
Eeealaaah,,,,manusiaaaa,,,,, manusiaaaaa,,,, koyok yes-yes o aeee,,,manusia iki

Tuhan ada disekitar kita
Untuk itu,,ayooo,,, kita melaporkan diri kalau kita ini adalah manusia yang cinta dengan kebudayaan
Ayoooo,,, kita laporan kalau kita ini adalah manusia yang suka melestarikan karya-karya leluhur
ayoooo,,, berjanjilah pada dirimu sendiri untuk tidak merusak adat, tidak merusak situs, tidak nyolongi relif-relif

Tuhan ada disekitar kita,,,bersama saya, bersama anda, bersama kita semua
Untuk itu,, ayooo melaporkan diri kalau kita ini adalah manusia yang cinta dengan ekosistem alam semesta
Ayooo,, laporan kalau kita ini adalah manusia yang cinta dengan air, cinta tanah dan cinta hutan lindung
Ayooo, kita juga laporan sama Tuhan kalau hutan produksi itu tidak bagus. Kalau hutan momogin itu tidak cocok disebut hutan. Cocoknya adalah kebun, ada kebun mahoni, kebun jati, kebun basia, dan kebun-kebun yang lain.
Ayooo,,, laporan kalau kita ini adalah manusia yang menyayangi kelestarian alam semesta

Semoga manusia segera sadar untuk menjaga ekosistem, habitat dan ekologi yang telah tercipta
Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga keseimbangan alam ini.
Jika bukan manusia, siapa lagi. Tidak ada lagi harapan Tuhan selain kita.
Semoga kita sadar dan mengerti,  amiiin

Oleh : AHMAD JUNAIDI
PAS Lestari 2016











Tidak ada komentar:

Posting Komentar