Istilah sakral Gunung Penanggungan adalah gunung Pawitra. Beberapa
tahun terakhir ini semakin poluper dengan sebutan Pawitra. Para ahli sejarah
dan budayawan selalu menyebut gunung Penanggungan dengan nama gunung Pawitra. Adapuun
arti Pawitra adalah : Suci
Mensikapi hal ini, kami PAS Lestari juga mencoba untuk
mempopulerkan nama Pawitra tersebut. Bukan karena ikut-ikutan. Tetapi sebutan
ini berdasar atas sebuah penilitian dan kajian secara ilmiah oleh para ilmuan.
Baiklah, kami tidak akan membahas lebih dalam mengenai
sejarah Pawitra, karena disiplin pengetahuan kami bukan pada bidang itu. Kami akan
menerangkan mengenai :
KABAR TERKINI DI GUNUNG PENANGGUNGAN (Pawitra)
Tampak pada gambar mengenai keadaan terkini di lereng
Pawitra. Gambar kami ambil pada tanggal 17 Agustus 2016. Pada waktu itu kami
melakukan rutinitas mendaki gunung Penanggungan bersama seluruh anggota PAS
Lestari Desa Seloliman. Kami merayakan kemerdekaan Republik Indonesia di puncak
Pawitra sekaligus juga melakukan pengawasan rutin terhadap keadaan hutan
lindung gunung Penanggungan. Dan juga melakukan pengawasan rutin terhadap
candi-candi yang ada di lereng gunung
Penanggungan.
Walaupun dalam gambar masih tampak hijau dan segar, namun pembabatan
hutan lindung tetap berlangsung sampai sekarang.
Walaupun dalam gambar tampak segar dan lebat, namun kenyataan
alih fungsi lahan hutan lindung berjalan sampai sekarang.
Di kaki gunung lereng barat, tampak hamparan kebun pisang
yang begitu luas. Di sela-sela pohon pisang terdapat tanaman ketela pohon,
cabai, jahe dan beberapa tanaman lain. Banyak sekali tanaman se musim yang
ditanam di hutan lindung.
Terlihat sangat jarang pepohonan yang tumbuh dihamparan
lereng gunung. Padahal hamparan ini adalah hutan lindung. Yang patut kita Tanya
adalah? Kalau tidak banyak pohon yang tumbuh, bagaimana cara hutan menghambat
laju air hujan? Kalau hanya terdapat pohon-pohon produktif musiman? Apakah bisa menahan laju air hujan?
Kami selaku pemerhati alam, hanya bisa mengingatkan, kami
hanya bisa berkomentar. Kami tidak bisa apa-apa. Karena ada pemerintah yang bertugas
menjaga hutan lindung.
Dengan kemampuan yang sangat terbatas ini, PAS Lestari
berjuang menghiajaukan kembali hutan lindung Pawitra. Dengan kemampuan yang
sangat terbatas ini, kami terus menanam. Walaupun di larang oleh pihak penguasa
hutan lindung, diam-diam kami tetap menanam. Kami ingin hutan lindung tetap lestari,
kami ingin hutan lindung tetap hijau, kami ingin hutan lindung tetap menyimpan
air, kami ingin hutan lindung gunung Pawitra menjadi paru paru dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar