Senin, 29 Agustus 2016

Puisi Alam

HENTIKAN MERAMPOK HUTAN

Kulihat sebuah bayangan
Tinggi melayang
Disela-sela mega putih
Matanya memancar sedih

Kudengar samar suara
Suaranya terdengar pedih merintih
Ada apa yang terjadi
Dalam kehidupan ini

Bayangaaaaan,,,,
Kemanakah kau pergi,,,,,,
Bayangaaan,,,,
Dimana kau sembunyi,,,,,

Bumi yg indah ini
Semakin terancam nasibnya
Dimana-mana terjadi kerusakan
Dimana-mana terjadi penindasan

Apakah keadilan sedang tidur
Bersembunyi dimana keadilan ini
Hutanku sudah kelihatan gersang
Bumi semakin panas

Banguuun,,,,
Tolonglah alamku wahai sang keadilan,,,
Banguuun,,,
Bertindaklah untuk hutanku wahai sang keadilan,,,

Hutan alam semakin gundul
Bumi yang semakin panas
Juragan-juragan gundul menggunduli alam
Cukong-cukong kayu makin rakus melebihi tikus

Bangsaaat,,,
Biadaaab,,,

Aku berteriak keras sekerasnya
Namun tetap saja seperti jeritan bayi
Karena aku berteriak dirumah sepi
Tanpa jendela, kosong tak berpenghuni

Dalam rumah sepi ini
Teriakan bayi terus melengking
Aku adalah bayi
Yang hidup dalam sepi

Apakah masih ada harapan
Berbuat untuk hutan
Apakah hanya tinggal harapan
Berjuang untuk kelestarian hutan

Apakah anak cucu tetap kebagian
Atas kenikmatan yang kurasakan sekarang
Masih bisa merasakan sejuknya alam
Masih bisa melihat hijaunya dedaunan

Edaaan,,,
Bajingaaan,,,

Hutan ini milik siapa
Hentikan mengobral janji
Masih banyak yang membutukan
Hentikan merampok hutan

Hentikan,,,

Hentikan menebang hutan
Hentikan mengotori sungai
Jangan menambah persoalan
Masih banyak yang membutuhkan


@Paslestari, Agustus 2016





Tidak ada komentar:

Posting Komentar