POHON LO
(Pohon endemic di kawasan hutan lindung Gunung
Penanggungan / Pawitra)
Pohon lo (nama local) banyak ditemukan di hutan
lindung candi Jolotundo. Tanaman ini berada di tepi jurang, dipinggiran kali dan
juga disekitar sumber air. Walaupun batang pohon lo ini tidak terlalu bagus
untuk kebutuhan mebel dan atap rumah, kenyataannya saat ini sudah mulai jarang
ditemukan. Kenapa demikian? Apakah sudah
langkah? Jawabannya adalah : “serba mungkin”. Mungkin saja ikut ditebang, mungkin saja
tetimpa pohon lain yang ditebang secara liar, mungkin saja dibakar orang. Tidak
terlalu mungkin kalau mati sendiri, tidak terlalu mungkin kalau tumbang sendiri.
Apakah Pohon Lo ini jenis tanaman endemic? Kami rasa
pohon ini jenis tanaman endemik karena dapat kita lihat pada tempat pohon ini
hidup. Berada di tepi jurang terjal, berada
di sekitar sumber air, berada di tepi kali/ sungai.
Menurut pendapat kami, perakaran pohon lo mampu
mencengkeram permukaan tanah dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tempat
pohon ini hidup.
Menurut pendapat kami, perakaran pohon lo kuat
menyangga tebing dan menahan tebing atau jurang agar tidak longsor. Hal ini dapat dibuktikan dari posisi pohon ini
hidup.
Menurut pendapat kami, akar pohon lo kuat menahan
erosi. Hal ini dapat dibuktikan dari tempat pohon ini hidup.
Hasil pengamatan PAS Lestari mengatakan, Pohon lo mampu
menyimpan banyak air. Hal ini dapat dilihat dari posisi dan tempat-tempat / habitat
nya. Mampu menyimpan banyak air karena ukuran pohon besar dan tahan hidup
puluhan tahun, bahkan ratusan tahun. Pohon Lo cepat besar dan tidak mengganggu
pepohonan yang lain.
Cara tumbuh pohon ini agak lumayan susah karena biji
sangat kecil, daun juga kecil, ranting juga cepat keras dan entres pohon
menjulang dan jauh dari batang. Perlu kejelian dan ketelatenan khusus untuk
melakukan berbanyakan. Perlu kesabaran untuk melakukan budidaya Pohon Lo ini.
Biasanya buah pohon lo yang masih muda dimanfaatkan
untuk membuat rujak. Rasanya gurih, ada sepet sedikit. Hampir semua warga desa
suka makan rujak buah lo muda. Sebagian warga juga meyakini untuk penyembuhan /
obat sakit mencret. Kalau sudah matang / masak pohon juga bisa dimakan. Ada rasa
manis sedikit dan sangat lentur. Namun warga desa tidak terlalu suka dengan
yang sudah masak pohon. Beberapa hewan hutan juga suka makan buah lo masak. Termasuk
ikan juga ada yang makan buah lo yang terjatuh disungai.
KENYATAAN : Walaupun kategori tumbuhan liar,
kenyataannya tetapsaja tidak mudahbanyak ditemukan. Walaupun bisa tumbuh
disembarang tempat, kenyataannya tidak banyak ditemukan.
Menskapi hal ini, kami PAS Lestari berupaya keras
untuk melakukan perbanyakan tanaman pohon lo di hutan lindung Jolotundo dan
hutan lindung Gunung Penanggungan. Kami berupaya keras melakukan
percobaan-percobaan perbanyakan baik dengan tunas maupun ranting.
Kami menyerukan agar para pemerhati hutan, para
pecinta alam untuk melesarikan pohon lo. Mari kita jaga, mari kita lestarikan
pohon lo karena bermanfaat banyak bagi alam dan hidupan liar. Mari kita
lestarikan pohon lo untuk habitat burung liar, untuk habitat hewan pemanjat,
untuk rumah burung, rumah kelelawar, rumah monyet, rumah jelarang. Mari kita
lestarikan Pohon Lo untuk menjaga sumber air agar tetap mengalir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar