Rabu, 17 Agustus 2016

Pohon Endemik Hutan Gunung Pawitra

POHON LO
(Pohon endemic di kawasan hutan lindung Gunung Penanggungan / Pawitra)
Pohon lo (nama local) banyak ditemukan di hutan lindung candi Jolotundo. Tanaman ini berada di tepi jurang, dipinggiran kali dan juga disekitar sumber air. Walaupun batang pohon lo ini tidak terlalu bagus untuk kebutuhan mebel dan atap rumah, kenyataannya saat ini sudah mulai jarang ditemukan.  Kenapa demikian? Apakah sudah langkah? Jawabannya adalah : “serba mungkin”.  Mungkin saja ikut ditebang, mungkin saja tetimpa pohon lain yang ditebang secara liar, mungkin saja dibakar orang. Tidak terlalu mungkin kalau mati sendiri, tidak terlalu mungkin kalau tumbang sendiri.
Apakah Pohon Lo ini jenis tanaman endemic? Kami rasa pohon ini jenis tanaman endemik karena dapat kita lihat pada tempat pohon ini hidup. Berada di tepi jurang terjal,  berada di sekitar sumber air, berada di tepi kali/ sungai.
Menurut pendapat kami, perakaran pohon lo mampu mencengkeram permukaan tanah dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tempat pohon ini hidup.
Menurut pendapat kami, perakaran pohon lo kuat menyangga tebing dan menahan tebing atau jurang agar tidak longsor.  Hal ini dapat dibuktikan dari posisi pohon ini hidup.
Menurut pendapat kami, akar pohon lo kuat menahan erosi. Hal ini dapat dibuktikan dari tempat pohon ini hidup.
Hasil pengamatan PAS Lestari mengatakan, Pohon lo mampu menyimpan banyak air. Hal ini dapat dilihat dari posisi dan tempat-tempat / habitat nya. Mampu menyimpan banyak air karena ukuran pohon besar dan tahan hidup puluhan tahun, bahkan ratusan tahun. Pohon Lo cepat besar dan tidak mengganggu pepohonan yang lain.
Cara tumbuh pohon ini agak lumayan susah karena biji sangat kecil, daun juga kecil, ranting juga cepat keras dan entres pohon menjulang dan jauh dari batang. Perlu kejelian dan ketelatenan khusus untuk melakukan berbanyakan. Perlu kesabaran untuk melakukan budidaya Pohon Lo ini.
Biasanya buah pohon lo yang masih muda dimanfaatkan untuk membuat rujak. Rasanya gurih, ada sepet sedikit. Hampir semua warga desa suka makan rujak buah lo muda. Sebagian warga juga meyakini untuk penyembuhan / obat sakit mencret. Kalau sudah matang / masak pohon juga bisa dimakan. Ada rasa manis sedikit dan sangat lentur. Namun warga desa tidak terlalu suka dengan yang sudah masak pohon. Beberapa hewan hutan juga suka makan buah lo masak. Termasuk ikan juga ada yang makan buah lo yang terjatuh disungai.
KENYATAAN : Walaupun kategori tumbuhan liar, kenyataannya tetapsaja tidak mudahbanyak ditemukan. Walaupun bisa tumbuh disembarang tempat, kenyataannya tidak banyak ditemukan.
Menskapi hal ini, kami PAS Lestari berupaya keras untuk melakukan perbanyakan tanaman pohon lo di hutan lindung Jolotundo dan hutan lindung Gunung Penanggungan. Kami berupaya keras melakukan percobaan-percobaan perbanyakan baik dengan tunas maupun ranting.
Kami menyerukan agar para pemerhati hutan, para pecinta alam untuk melesarikan pohon lo. Mari kita jaga, mari kita lestarikan pohon lo karena bermanfaat banyak bagi alam dan hidupan liar. Mari kita lestarikan pohon lo untuk habitat burung liar, untuk habitat hewan pemanjat, untuk rumah burung, rumah kelelawar, rumah monyet, rumah jelarang. Mari kita lestarikan Pohon Lo untuk menjaga sumber air agar tetap mengalir.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar