IRONI HUTAN
LINDUNG
Kupersembahkan sebuah ungkapan jiwa
Yang kutujukan pada hutan pawitra
Sebab saya mendapat cerita dari kakek
nenekku
Katanya hutan pawitra adalah hutan
lindung
Malam ini aku melantunkan sebuah syair
Malam ini kuteriakkan berbait-bait kalimat
Soal ketidak mengertianku kepada sang
hutan
Soal kebingunganku terhadap sang rimba
Kutelusuri rimba belantara
Pada waktu pagi, pada siang hari, pada
malam hari
Dimana suaramu wahai burung-burung
kecilku
Dimana rindang pepohonanmu
Dimana celoteh sahabat-sahabat malamku
Sungguh ironi,
Malam-malam mu terang wahai sang hutan
Cerahmu sudah tidak lagi disambut embun
Siangmu yang kurasakan hanyalah panas
Kepada siapa lantang suara kuteriakkan
Kepada siapa nasibku kuadukan
Kemana aku mengabarkan
Kemana lagi aku bercerita
Ironi nasib hutan lindungku
Tidak sehebat nama besarmu
Tuanmu terlelap tidur
Memeluk pundi-pundi diantara
kehancuranmu
@Paslestari, Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar